Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada
periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan
kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan maka remaja
pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas.
Dalam usaha menemukan jati dirinya dalam arti mengetahui kebutuhan-kebutuhan
pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan bakat
dan minat remaja sangat penting. Dan dalam mengembangkan kompetensinya remaja
tetap membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah.
Yang perlu dilakukan orangtua, guru atau lingkungan untuk mengembangkan bakat dan minat anak:
1.
Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang
tampak menonjol pada anak.
2.
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
3.
Kembangkan konsep diri positif pada anak.
4.
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di
berbagai bidang.
5.
Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan
menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.
6.
Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.
7.
Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang
lain.
8.
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
9.
Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak.
10. Dukung anak untuk
mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
11. Jalin hubungan baik
antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat dan minat remaja, yaitu:
a. Mengikuti minat teman.
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
b. Penelusuran bakat dan minat secara dangkal.
Memperhatikan bakat dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Tes bakat pada umumnya memadukan kemampuan intelektual ataupun ketrampilan dengan bakat dan minat yang dimiliki seseorang. Kemampuan tinggi tanpa didukung oleh minat akan membuat anak bisa berhasil dalam pendidikannya akan tetapi antusiasme untuk mempelajarinya kurang tinggi minat dan bakat yang tinggi di suatu bidang tanpa didukung kemampuan akan membuat seseorang membutuhkan tenaga dan usaha ekstra keras untuk mencapainya. Selain hal tersebut tentunya di manapun seseorang belajar dan bekerja dibutuhkan motivasi belajar, daya juang dan ketekunan.
Banyak orang tidak selalu mudah menemukan bakat dan minat yang tepat, karena beberapa hal:
1.
Siswa belum secara sengaja menjajagi kemampuan, bakat serta minatnya.
2.
Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada.
3.
Tidak ada masukan dari lingkungan mengenai kelebihan dalam kemampuan atau
bakatnya.
4.
Siswa belajar tanpa tahu kegunaan dan tujuan dari bidang studi yang
dipelajarinya.
5.
Bidang yang diminati dan bakat yang dimiliki bervariasi.
6.
Bakat yang ada belum terasah atau kurang mendapat kesempatan untuk
dikembangkan sehingga tidak nampak.
7. Perasaan tidak mampu
atau tidak berbakat dari pribadi yang bersangkutan ataupun dari lingkungannya.
Seseorang bisa mengenal bidang studi atau pekerjaan tertentu karena:
a. Memperoleh informasi mengenai berbagai bidang studi atau pekerjaan.
Membuka wawasan anak dengan mencari atau memberi informasi, misalnya membawa anak dalam lingkungan orang tua membuat anak tahu dan kenal bidang yang digeluti orang tua. Terlebih lagi ketika orang tua menceritakan berbagai hal positif mengenai lingkup kerjanya, manfaatnya untuk orang lain ataupun lingkungan, akan membawa anak untuk menjadi ahli kimia.
b. Berkaitan dengan pelajaran di sekolah.
Misalnya seorang anak tertarik di bidang kimia karena gurunya mengajar kimia sedemikian menariknya sehingga dia memutuskan untuk menjadi ahli kimia. Seorang siswa SMA berniat masuk Fakultas Kedokteran akan tetapi pada saat dia akan mendaftar dia bahwa Bioteknologi masa kini sedang populer dan menarik, dan setelah mencoba menjajagi dia kemudian memilih bioteknologi dan berhasil berprestasi dengan baik karena suka.
c. Secara kebetulan atau tidak sengaja mendapat informasi.
Jadi manusia memiliki banyak kemampuan dan bakat yang masih merupakan potensi namun hanya sedikit sekali dari kemampuan tersebut teraktualisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar